Senin, 02 Februari 2015

aktif kembali

Ketemu lagi boger
Suap Dan Sogok.

Hendak masuk sekolah pilihan, (terkadang) seseorang rela membayar "lebih" untuk si penentu kebijakan.

Itulah suap..

Ingin diterima suatu instansi, berharap mendapat proyek yang diidamkan, hingga pun terkena tilang pelanggaran lalu lintas.

Semuanya hampir tak luput dari suap dan sogok..

A. Sembunyi Dan Gelisah.

Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda,

وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

“Dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwamu dan engkau tidak suka apabila hal itu diketahui oleh orang lain...” (HR Muslim: 4633)

Proses suap menyuap umumnya dilakukan tersembunyi, khawatir diketahui khalayak ramai.

Pemberi dan penerima suap pun merasa gelisah hati.

B. Laknat Allah.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma,

لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِى وَالْمُرْتَشِى.

“Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam melaknat orang yang menyuap dan penerima suap...”

(Hasan Shahih; HR. Abu Daud: 3580, at-Tirmidzi: 1337)

Laknat artinya dijauhkan dari rahmat Allah..

Bermakna pula dosa besar...

Masihkah kita mengisi hari dengan suap dan sogok..?!

Tidakkah khawatir uang panas masuk ke dalam perut keluarga tersayang..?!
Y
Sangat wajar bila suasana rumah menjadi tak karuan..

Barakah Allah hilang, rahmatNya tak didapatkan..